Selasa, 25 November 2014

PENYERBUKAN ATAU POLINASI 

 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijn5__w8kotECX4vH-caHOxww36jnTRqm_LjAje74zDp2EUq6fb-3X2clnbpd0w7a1yU69RsLm2uWHfdHrnvwNkH3NL0SrN10cPp8Zf2RCrfdMUUP5AUOghUk7my7MfqJLfSqXSgUsUq0/s1600/penyerbukan-bunga.jpg 
Penyerbukan ( Polinasi ) adalah peristiwa bertemunya serbuk sari (pollen) dengan kepala putik (stigma) sehingga akan terjadi proses pembuahan/persarian.

Berdasarkan faktor pengaruh jatuhnya, penyerbukan dibagi menjadi 4, yaitu:
1. Penyerbukan dengan bantuan hewan (zoidiogami)
    Penyerbukan dengan bantuan hewan ini dapat terjadi pada bunga mawar, melati dan durian. Hewan yang biasa membantu penyerbukan     yaitu serangga, siput, burung dan kelelawar. Ciri-ciri bunganya adalah:
  • Warna mahkota bunga mencolok dan besar
  • Bunga berbau khas
  • Bunga memiliki kelenjar madu
  • Serbuk sari bunga lengket
  • Kepala putik agak tersembunyi
2.Penyerbukan dengan bantuan air (hidrogami)
    Hidrogami dapat terjadi pada Hydrilla sp, eceng gondok, dan teratai. Penyerbukan dengan bantuan air akan terjadi jika tubuh tanarnan     terendam dalam air. 
3. Penyerbukan dengan bantuan angin (anemogami)
    Anemogami dapat terjadi pada padi, jagung, gandum, dan rerumputan. Ciri-ciri tanamannya adalah:
  • Mahkota bunga berukuran kecil dan tidak berwarna.
  • Serbuk sari kering, ringan, dan banyak.
  • Tidak berbau dan tidak berkelenjar madu.
  • Kepala putik terjulur keluar.
4. Penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami)
    Selain secara alami, penyerbukan juga dapat dilakukan dengan pertolongan manusia, misalnya pada salak dan vanili. Bunga salak dan     vanili berkelamin tunggal sehingga ada bunga jantan dan ada bunga betina.Untuk mempermudah penyerbukannya, bungan jantan     yang penuh serbuk sari dipetik, kemudian ditempelkan pada bunga betina yang sudah masak.

Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibagi menjadi 4 juga, yaitu:
1. Penyerbukan sendiri (autogami)
        Penyerbukan secara autogami merupakan proses menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada kepala putik bunga itu sendiri.     Penyerbukan sendiri tidak menghasilkan keturunan yang bervariasi. Contohnya penyerbukan sendiri adalah bunga telang dan bunga turi.
2. Penyerbukan tetangga atau serumah (geitonogami)
        Penyerbukan geitonogami adalah menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada kepala putik bunga lain yang masih berada pada     satu  jenis tumbuhan. Contoh penyerbuka tetangga adalah pada bunga jagung.
3. Penyerbukan silang (alogami)
        Penyerbukan alogami adalah menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada kepala putik bunga lain yang berada pada tumbuhan     lain     yang sejenis. Penyerbukan silang sering disebut persilangan.Persilangan dapat menimbulkan variasi keturunan karena terjadi     perpaduan     sifat dari dua tumbuhan induknya. Misalnya persilangan antara bunga merah dengan bunga putih dapat menghasilkan     bunga merah,     merah muda, dan putih.
4. Penyerbukan bastar
        Penyerbukan bastar dapat terjadi jika serbuk sari jatuh di kepala putik pada bunga lain yang berbeda jenis tanamannya, dan hanya     dapat dilakukan pada tumbuhan yang masih dekat hubungan kekerabatannya. Misalnya serbuk sari cabai jatuh pada putik tomat atau     sebaliknya.    

Terjadinya penyerbukan belum memberi jaminan akan terjadinya pembuahan, karena buluh serbuk sari yang berasal dari serbuk sari dalam perkembangan selanjutnya belum tentu dapat mencapai sel telur, yang letaknya di dalam bakal buah jauh dari kepala putik. Pada beberapa jenis tumbuhan penyerbukannya tidak mungkin terjadi secara autogami (penyerbukan mandiri). Hal ini antara lain disebabkan oleh:
  1.  Dioseus (berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina  terdapat pada individu yang berbeda. Misalnya: melinjo dan salak.
  2.  Dikogami, bila putik dan serbuk sari suatu bunga masaknya tidak bersamaan.  Dikogami dapat dibedakan atas: Protandri, bila serbuk sari suatu bunga masak  lebih dulu dari pada putiknya. Contohnya: bunga jagung, seledri, dan bawang  Bombay; Protogini, bila putik suatu bunga masak lebih dulu dari serbuk  sarinya. Contohnya: bunga kubis, bunga coklat, dan alpukat.
  3.  Herkogami, ialah bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk sari dari  bunga tersebut tidak dapat jatuh pada kepala putiknya, kecuali dengan bantuan  manusia atau hewan. Contoh: Anggrek, Vanili, dan lain sebagainya.
  4.  Heterostili, ialah bunga yang mempunyai benang sari dan tangkai putik tidak  sama panjang. Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina, kaca piring,  dan lain sebagainya). 

2 komentar: